Coming
soon
Sebuah karya kecil yang
tiada artinya jika di bandingkan dengan karya-karya Novelis lainnya, sebab
karya ini hanya lah di tulis oleh jari-jemari yang lemah dengan sepasang mata
yang tidak memiliki ketajaman pandangan tertentu, serta
tidak memiliki kecerdasan dalam pola pikir untuk membedah segala persoalan dan
masalah yang tengah dihadapi. Tapi penulis berharap novel ini bisa menjadi
penghibur dan sampai pada hati para pembaca. Sebagaimana novel ini di tulis
dengan sepenuh hati.
Novel
ini menyajikan kisah persahabatan antara
Aisyah Nur Jannah dan Aditya Surya Admaja yang harus berakhir bersamaan
dengan terungkapnya perasaan cinta Aisyah kepada Adit dengan cara yang
sangat memalukan bagi Aisyah.
Setelah
sekian lama Aisyah menyembunyikan perasaannya pada Adit yang tak lain adalah
sahabatnya sendiri, tiba-tiba Wilona hadir menjadi bumerang diantara keduanya.
Wilona diam-diam mengambil buku harian Aisyah yang berisikan tentang semua
ungkapan perasaannya pada Adit dan
kemudian menempelnya di mading sekolah dan tentu saja seisi sekolah gempar
karena hal itu, tak terkecuali dengan Adit apalagi statusnya sebagai ketua osis
yang menuntunnya banyak bersosialisasi dengan siswa lainnya, tentu saja berita tentang ungkapan perasaan Aisyah bukanlah hal yang tak mungkin sampai
di telinga Adit. Bahkan hanya memerlukan sepersekian detik pun berita itu sudah menyebar di seluruh
kelas yang ada di sekolah itu.
Setelah
kejadian itu sikap Adit pun berubah kepada Aisyah. Adit mulai menciptakan JARAK
yang sangat sulit diterima Aisyah.
bagaimana tidak ?? pasalnya Adit yang selalu ada menemani dan mengisi hari-hari Aisyah, Adit yang selalu bisa
membuat Aisyah bahagia meski sebenarnya Adit juga yang hoby membuat Aisyak
kesal, Adit yang tidak pernah bosan
menasehati dan mendukung Aisyah. Adit yang tidak pernah meninggaklan
Aisyah dalam keadaan sepecik apapun dan Adit yang tidak akan biarkan Aisyah
merasa sendiri, tapi kini, Adit yang pernah dikenalnya telah berubah, Aditnya
telah tiada. Kini yang ada hanyalah rasa malu serta dan kesediahan yang
menemani Aisyah.
Dalam
kehampaan Aisyah selalu mempertanyakan, kenapa Adit harus memutuskan persahabatan ini hanya karena ia tahu persaan yang ia di tujukan padanya. Sekali pun
terungkapnya peraannya Aisyah itu di luar dari kendalinya, karena terang saja
Aisyah tidak pernah menginginkan Adit tahu bagaimana pereasaan Aisyah
kepadanya. Lantas apa yang salah ??
hinga sikap Adit berubah drastis pada Aisyah yang telah lama menjadi
sahabatnya.
“
Apa kah cinta ini salah ?? atau kah aku tidak pantas untukmu sampai membuatmu
harus menjauh ?? jika memang cinta ini salah atau kamu merasa aku tidak pantas
untukmu, kenapa kamu tidak memintaku saja untuk menepiskan cinta ini dan pasti
aku akan berusaha untuk itu, tapi kenapa kamu harus menjauh dan sepihak
memutuskan persahabatan kita?? “ batin Aisyah mengamati
sikap Adit yang benar-benar berubah
seratus delapan puluh derajat. Sekarang jangankan menyapa, melihat Aisyah pun
seakan Adit enggan. Aisyah benar-benar terpuruk saat itu, bukan hanya harus
menanggung malu karena ulah Wilona tapi ia harus menerima kenyataan bahwa ia
telah kehilangan sahabat terbaik yang pernah ia miliki.
Perlahan
demi perlahan Aisyah mencoba menyembuhkan lukanya. Ia mulai menyadarai jika apa
yang di lakukannya itu salah. Tidak seharusnya dia terpuruk karena telah
menjatuhkan hatinya pada seseorang yang belum tentu menjadi miliknya . Tidak
seharusnya Aisyah mencintai HambaNya sedangkan Cintanya pada Sang Pemilik CINTA
belum sepenuhnya utuh. Meski pun sebenarnya cinta merupakan fitrah yang di
berikan Allah kepada setiap HambaNya. Namun, tumbuh
kembangnya perasaan cinta janganlah kita biarkan. Melainkan kita harus bisa
membatasi diri, bahwa ada satu Dzat yang harus kita beri rasa cinta dengan
sangat besar. Jangan sampai rasa cinta
kita kepada makhluk melebihi rasa cinta kita kepada-Nya. Dan itulah yang
berusaha Aisyah lakukan sekali pun sangat sulit baginya.
Hari-hari
yang Aisyah lalui tidak lah mudah. Apalagi dengan tekat Aisyah yang ingin
melupakan Adit seutuhnya tapi keadaan terus saja memaksanya berhungan dengan
Adit yang bersikap seolah-olah Aisyah adalah orang Asing yang tidak pernah
dikenalnya dan hal itu tentu saja membuat Aisyah merasa sakit. Ia ingin sekali
melupakan Adit, bahkan Aisyah ingin melupakan jika adit pernah menjadi
sahabatnya. Tapi setiap kali malihat Adit kenangan indah kebersaan mereka pun
turut hadir dan sekejap saja meruntuhkan pertahanan Aisyah untuk menjauh dan
melupakan Adit yang tanpa sadar telah melukiskan luka di hati Aisyah.
“
aku mohon Adit, bantu aku untuk menjauh darimu, menjauh dan menjaga jarak seperti yang kamu inginkan. Bantu aku agar tidak
mengharapkanmu lagi. karena seharusnya aku sadar, aku tidak pernah pantas
untukmu sekalipun aku pernah menjadi sahabatmu “ lirih suara hati Aisyah
setiap kali melihat Adit sosok rupawan, cerdas, soleh dan tentunya menjadi
dambaan di kalangan sebagian besar kaum hawa sekaligus sosok yang pernah
menjadi sahabatnya.
Bagaimana
kelanjutan Hubungan Aisyah dan Adit ?? simak kisah selengkapnya dalam Novel yang berjudul JARAK karya Lili Fitriani.Hafid
Komentar
Posting Komentar