Langsung ke konten utama

Maafkan Aku yang Lalai Menjaga hati


Maaf kan aku yang lalai menjaga hati
Sungguh, aku malu pada Hijabku
Terlebih aku malu pada Rabbku.
ku harap ku bisa menepiskan rasa ini
Maaf kan aku yang lalai menjaga hati
Yang telah lancang membiarkan cinta ini bersemi
Yang telah lancang menjatuhkan hati padanya yg belum tentu bisa ku miliki
Maaf kan Hambamu ini Duhai Illahi Rabbi
Maafkan aku yang lalai menjaga hati
Izinkan aku menyapanya dalam doa yang ku panjatkan di kala waktu Duha menghampiri
Tanpa harus menyimpannya dalam hati yang membuat Cintaku pada Mu terbagi 
Izinkan aku melupakannya hingga tiba waktunya Engkau menyatukan kami
Dalam Ikatan Yang Engkau Ridhohi
Lili Fitriani Hafid




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cepatlah kembali wahai bintang yg kami rindukan

Tetaplah bersinar Wahai bintang yang kami rindukan Meski awan gelap berusaha meredupkan Cahaya yang selalu kau tebar Tetaplah kuat Karena kaulah yang terhebat Hadapi, lalui Dengan penuh ketabahan hati percaya kau mampu mengatasi Hingga luka itu benar-benar pergi Dan enggan tuk kembali Kau tidak akan perna sendiri Karena doa kami pada Sang aIllahi Akan menjadi penyejuk hati Yang akan menemani  dirimu kini Yang melawan sakit yang menyelimuti Cepatlah pulih dan segera kembali  karena Kami rindu melihat senyummu lagi Aditya_lee We love you my big boss

Aku dan Hujan

Aku dan Hujan Butiran demi butiran bening itu masih meluncur membasahi bumi pertiwi, dan entah kenapa duniaku seakan teralihkan dengan kehadirannya yang kadang tak terduga, aku bahkan rela menanggalkan semua jenis kegiatanku yang sungu sangat melelahkan demi mengamati setiap rintikan demi rintikan yang membuatku merasa tenang. Yah, aku sangat menyukai Hujan.. Bagiku hujan tak hanya memberikan ketenangan, tapi hujan mampu menyamarkan tangisan. Hingga aku pun tak perlu bersusah payah untuk menyembunyikan. Andaikan memungkinkan ku ingingin menari bersama hujan, tertawa riang tanpa mempedulikan apa kata orang-orang. Dan sejenak mengabaikan kisah pilu yang selama ini aku pendam. Sesaat melupakan dunia yang menyeramkan bersama kerasnya kenyataan yang harus ku hadang sendirian Aku hanya ingin bermain dengan hujan Layaknya seorang anak perempuan yang tak punya beban. Hingga akhirnya aku benar-benar bisa melupakan kenangan menyakitkan yang masih besarang dalam ingatan. Sunggu