Langsung ke konten utama

Dear Kk 🎀

Perihal rasa
aku pun bukan ahlinya
Si kerdil yang menjelma
Seolah ia ahlinya merangkai kata
Aksara mengangkasa
Meski aku pernah menikam rasa
Menjadi kejam terpaksa membunuhnya
Kembali aku menulis senja
Meski hampa lara
Mungkin kah lepas dari tipu daya
Aku tiada kuasa

Aku hanya penulis biasa
Yang mencoba
Merangkai kisa bahagia
Ingin kah kau membantuku menyelesaikan cerita
Bersama..kita akan membacanya dihari tua
Jika tidak... Berlalu saja
 Akan ku bingkiskan sebait puisi gunda
Yah aku mendamba
Tapi tak sudi menjadi yang kedua
Atau salah satu dari mereka
Bisakah hanya satu-satunya
Ku harap Iya
Tutup pintu kecewa
Sungguh aku lelah

By.Lifid

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cepatlah kembali wahai bintang yg kami rindukan

Tetaplah bersinar Wahai bintang yang kami rindukan Meski awan gelap berusaha meredupkan Cahaya yang selalu kau tebar Tetaplah kuat Karena kaulah yang terhebat Hadapi, lalui Dengan penuh ketabahan hati percaya kau mampu mengatasi Hingga luka itu benar-benar pergi Dan enggan tuk kembali Kau tidak akan perna sendiri Karena doa kami pada Sang aIllahi Akan menjadi penyejuk hati Yang akan menemani  dirimu kini Yang melawan sakit yang menyelimuti Cepatlah pulih dan segera kembali  karena Kami rindu melihat senyummu lagi Aditya_lee We love you my big boss

Aku dan Hujan

Aku dan Hujan Butiran demi butiran bening itu masih meluncur membasahi bumi pertiwi, dan entah kenapa duniaku seakan teralihkan dengan kehadirannya yang kadang tak terduga, aku bahkan rela menanggalkan semua jenis kegiatanku yang sungu sangat melelahkan demi mengamati setiap rintikan demi rintikan yang membuatku merasa tenang. Yah, aku sangat menyukai Hujan.. Bagiku hujan tak hanya memberikan ketenangan, tapi hujan mampu menyamarkan tangisan. Hingga aku pun tak perlu bersusah payah untuk menyembunyikan. Andaikan memungkinkan ku ingingin menari bersama hujan, tertawa riang tanpa mempedulikan apa kata orang-orang. Dan sejenak mengabaikan kisah pilu yang selama ini aku pendam. Sesaat melupakan dunia yang menyeramkan bersama kerasnya kenyataan yang harus ku hadang sendirian Aku hanya ingin bermain dengan hujan Layaknya seorang anak perempuan yang tak punya beban. Hingga akhirnya aku benar-benar bisa melupakan kenangan menyakitkan yang masih besarang dalam ingatan. Sunggu

Maafkan Aku yang Lalai Menjaga hati

Maaf kan aku yang lalai menjaga hati Sungguh, aku malu pada Hijabku Terlebih aku malu pada Rabbku. ku harap ku bisa menepiskan rasa ini Maaf kan aku yang lalai menjaga hati Yang telah lancang membiarkan cinta ini bersemi Yang telah lancang menjatuhkan hati padanya yg belum tentu bisa ku miliki Maaf kan Hambamu ini Duhai Illahi Rabbi Maafkan aku yang lalai menjaga hati Izinkan aku menyapanya dalam doa yang ku panjatkan di kala waktu Duha menghampiri Tanpa harus menyimpannya dalam hati yang membuat Cintaku pada Mu terbagi  Izinkan aku melupakannya hingga tiba waktunya Engkau menyatukan kami Dalam Ikatan Yang Engkau Ridhohi Lili Fitriani Hafid